wahai lelaki pilihanku, dengarkanlah..
ku pilih engkau untuk menjadi selempang agamaku
ku tunjuk engkau untuk menjadi tiang keluargaku
dan ku percaya engkau untuk menjadi kalimat dalam hidupku
wahai lelakiku..
jangan kau rasuk aku dengan kegagahanku
jangan kau hasut aku dengan ucaan manismu
aku tak butuh semua itu..
ikrarkan janjimu di depan bapak ibukku,
ucapkan keinginanmu di hadapan para saksi itu
wahai lelakiku..
ini wanitamu yang tulus ingin mendampingimu,
ini ibu dari anak-anakmu yang kelak akan membanggakanmu.
ijinkan sisa umurku mengabdi kepadamu,
menjadi pasangan dari seorang keturunan adam sepertimu,
dan menghidangkan secangkir pagi untukmu..
wahai lelakiku..
sayangilah aku, cintai aku dan percaya kepadaku.
wanitamu ini akan selalu berusaha menjadi Aisyah, Fatimah,
dan wanita-wanita yang menjadi idola dari setiap lelaki di muka bumi.
wanitamu ini akan selalu berada di belakangmu
sampai Sang Ilahi tak mengijinkan untuk berpijak di tanah ciptaanNya..
wahai lelakiku..
pantaskan aku untuk duduk tepat disampingmu
ketika kau mengucap janji itu.
pantaskan aku untuk selalu menempatkanmu
sebagai imamku.
dan pantaskan aku untuk berselimut dibawah naungan separuh agamamu.
wahai lelakiku..
tak usah kau ragu dengan sebaris kalimat
yang seringkali aku ucapkan.
“nikahi aku jika kau memang serius kepadaku”
iya, itulah sebaris kalimat yang aku maksud.
aku tak ingin terjerat dalam istilah modern
yang disebut ‘pacaran’.
sungguh pikiran picik jika hanya terbelenggu dalam istilah itu.
wahai lekakiku..
kini aku benar-benar yakin denganmu.
yakin dengan niat tulus untuk menjadikanku sebagai istrimu..
ya, aku yakin itu..
terimakasih calon suamiku.. :)
By: Sri Murti Wirandini (23052012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar